Selasa, 23 Desember 2014

Analisis Laporan Keuangan

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sekarang ini sudah banyak perusahaan – perusahaan yang berdiri di Indonesia. Dari setiap perusahaan yang berdiri pasti memiliki rencana keuangan yang berbeda – beda guna memajukan setiap usaha dari perusahaan tersebut. Dan pihak – pihak yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan perlu untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan melalui catatan laporan keuangannya. Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.
Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : “ Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan”.
Dari hal tersebut maka penting bagi suatu perusahaan untuk melakukan suatu analisis laporan keuangan terhadap perusahaan yang didirikan. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Bahkan dengan tersedianya program-program komputer, seperti spreadsheet atau program-program akuntansi, atau program-program yang khusus ditulis untuk tujuan laporan keuangan, perhitungan rasio-rasio keuangan menjadi hal yang mudah dilakukan, dan bisa dilakukan secara rutin. Tantangan analis bukan melakukan perhitungan semacam itu, melainkan melakukan analisis dan menginterpretasikan rasio-rasio keuangan yang muncul. Dan satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.
  
Landasan Teori
·         Menurut S. Munawir ( 2004 : 2 )
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.
·         Menurut Budi Raharjo ( 2005 : 1 )
“Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer / pimpinan perusahaan atas yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan (stockholders) diluar perusahaan, pemilik perusahaan, pemerintah, kreditur dan pihak lainnya”.
·         Menurut Miswanto dan Eko Widodo ( 1998 : 80 )
“Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangannya kepada pihak–pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak kreditur, investor, dan pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri”.
·         Menurut Subramanyam et al. (2005: 3)
“Analisis laporan keuangan merupakan analisis dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis”.

PEMBAHASAN
A.    Definisi Rasio Keuangan
Menurut Van Horne ( 2005 : 234) “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri”.
Menurut Kown (2004: 108) Rasio keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan yaitu :
·         Bagaimana Likuiditas Perusahaan
·         Apakah Manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva
·         Bagaimana perusahaan didanai
·         Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian yang cukup.

Menurut Sumber datanya Van Horne ( 2005 : 234) : Angka rasio dapat dibedakan atas :
·         Rasio – rasio neraca ( Balance Sheet Ratio ), yaitu ratio – ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, current asset to total asset ratio, current liabilities to total asset ratio dan lain sebagainya.
·         Rasio – rasio Laporan Laba Rugi ( Income Statement Ratio ), ialah data yang disusun dari data yang berasal dari income statement, misalnya gross profit, net margin, operating margin, operating ratio dan sebagainya.
·         Rasio –rasio antar Laporan Keuangan ( Intern Statement Ratio), ialah ratio –ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainya berasal dari income statement, misalnya asset turnover, Inventory turnover, receivable turnover, dan lain sebagainya.
B.     Jenis – Jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas (Leverage), dan Rasio Rentabilitas.
a.       Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne: ”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
·         Current Ratio ( Rasio Lancar)
·         Quick Ratio ( Rasio Cepat )
·         Cash Ratio ( Rasio Lambat)

b.      Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
·         Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
·         Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)

c.       Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Adapun yang tergabung ke dalam ratio ini yaitu:
·         Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
·         Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
·         Earning Power of Total investment
·         Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)


Berikut ini adalah perhitungan dari contoh laporan keuangan suatu perusahaan (PT. Gudang Garam Tbk Tahun 2007 - 2008)


Perhitungan :
Rasio Likuiditas
1.      Current Ratio
Tahun 2008
= (Aktiva Lancar / Hutang Lancar)
= (Rp 17.955.845 / Rp 9.437.259)
= 1,90
Tahun 2007
= (Aktiva Lancar / Hutang Lancar)
= ( Rp 15.027.032 / Rp 7.697.918)
= 1,95

2.      Quick Ratio
Tahun 2008
= ((Aktiva Lancar - Persediaan) / Hutang Lancar)
= ((Rp. 17.955.845- Rp 14.016.039) / Rp. 9.437.259)
= 0,42
Tahun 2007
= ((Aktiva Lancar - Persediaan) / Hutang Lancar)
= ((Rp 15.027.032 – Rp 11.877.086) / Rp 7.697.918)
=0,41

Rasio Solvabilitas
1.      Total  Debt to Total Capital Assets
Tahun 2008
= (Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang / Total Aktiva )
= ( Rp 10.359.076 / Rp. 24.904.022 )
=  0,42
Tahun 2007
= (Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang / Total Aktiva )
= (Rp 8.474.564 / Rp 21.878.013)
= 0,39

2.       Total  Debt to Total Equity Ratio
Tahun 2008
= (Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang / Jumlah Modal Sendiri)
= ( Rp 10.359.076 / Rp 14.530.132)
0,71
Tahun 2007
= (Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang / Jumlah Modal Sendiri)
= (Rp 8.474.564 / Rp 13.386.776)
= 0,63

Rasio Rentabilitas
1.      Gross Profit Margin
Tahun 2008
= (Penjualan Neto – HPP / Penjualan Neto)
= (Rp 15.056.347 – Rp 12.629.097 / Rp 15.056.347)
= 0,16 atau 16%
Tahun 2007
= ( Penjualan Neto – HPP / Penjualan Neto)
= ( Rp 13.419.733 – Rp 10.934.085 / Rp 13.419.733)
= 0,19 atau 19%

2.      Net Profit Margin
Tahun 2008
= (Laba Setelah Pajak / Penjualan Netto)
= (Rp. 892.354 / Rp. 15.056.347)
= 0,059 atau 5,9 %
Tahun 2007
= (Laba Setelah Pajak / Penjualan Netto)
= ( Rp 709.865 / Rp 13.419.733)
= 0,052 atau 5,2 %


PENUTUP

Kesimpulan

Dari data laporan keuangan tersebut, dapat dilihat hasil dari perhitungan yang menggunakan rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio leverange dan rasio rentabilitas. Dari ketiga rasio tersebut, didapatkan hasil perhitungannya yaitu Current Rasio tahun 2008 sebesar 1,90 sedangkan di tahun 2007 sebesar 1,95 dan Quick Ratio tahun 2008 sebesar 0,42 sedangkan tahun 2007 0,41. Pada rasio solvabilitas yaitu  total  debt to total capital assets di tahun 2008 sebesar 0,42 sedangkan tahun 2007 sebesar 0,39 dan pada total  debt to total equity ratio tahun 2008 sebesar 0,71 dan tahun 2007 sebesar 0,63. Dan perhitungan rasio yang terakhir menggunakan rasio rentabilitas, yang dapat diketahui bahwa net profit margin pada tahun 2008 sebesar 5,9% dan 2007 sebesar 5,2%  sedangkan pada gross profit margin di tahun 2008 sebesar 16% dan di tahun 2007 19%. Bisa disimpulkan bahwa selisih perhitungan dari tahun 2007 hingga 2008 bisa berubah – ubah sesuai dengan perhitungan rasionya.




DAFTAR PUSTAKA
Syafrizal Helmi.2009.Rasio – Rasio Keuangan Perusahaan. (online) http://shelmi.wordpress.com/2009/03/04/rasio-%E2%80%93-rasio-keuangan-perusahaan/
Diakses : 04 Maret 2009
Nuraidah Rismayanti.2013.Laporan Keuangan PT.Gudang Garam Tbk. (online) http://nuraidahrismayanti.wordpress.com/2013/11/25/laporan-keuangan-pt-gudang-garam-tbk/
Diakses : 25 November 2013
Rosita Oktaviani.2011.Analisis Laporan Keuangan. (online) http://rositaoktavianirusma.blogdetik.com/2011/08/14/analisis-laporan-keuangan/
Diakses : 14 Agustus 2011
Diakses : 24 Oktober 2009