PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sekarang ini sudah banyak perusahaan – perusahaan yang
berdiri di Indonesia. Dari setiap perusahaan yang berdiri pasti memiliki
rencana keuangan yang berbeda – beda guna memajukan setiap usaha dari
perusahaan tersebut. Dan pihak – pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perkembangan suatu perusahaan perlu untuk mengetahui kondisi keuangan suatu
perusahaan melalui catatan laporan keuangannya. Untuk dapat memproleh gambaran
tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau
interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data
finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan
dalam analisa finansial adalah ratio.
Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu
kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan.
Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : “ Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah
rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan”.
Dari hal tersebut maka penting bagi suatu perusahaan
untuk melakukan suatu analisis laporan keuangan terhadap perusahaan yang
didirikan. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya
karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko
atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Bahkan dengan tersedianya
program-program komputer, seperti spreadsheet atau program-program akuntansi,
atau program-program yang khusus ditulis untuk tujuan laporan keuangan,
perhitungan rasio-rasio keuangan menjadi hal yang mudah dilakukan, dan bisa
dilakukan secara rutin. Tantangan analis bukan melakukan perhitungan semacam
itu, melainkan melakukan analisis dan menginterpretasikan rasio-rasio keuangan
yang muncul. Dan satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja
perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang
akan datang.
Landasan Teori
·
Menurut S. Munawir
( 2004 : 2 )
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data
atau aktivitas perusahaan tersebut”.
·
Menurut Budi
Raharjo ( 2005 : 1 )
“Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban
manajer / pimpinan perusahaan atas yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan (stockholders) diluar perusahaan, pemilik perusahaan,
pemerintah, kreditur dan pihak lainnya”.
·
Menurut Miswanto
dan Eko Widodo ( 1998 : 80 )
“Laporan keuangan merupakan media informasi yang
digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi
keuangannya kepada pihak–pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak
kreditur, investor, dan pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri”.
·
Menurut Subramanyam
et al. (2005: 3)
“Analisis laporan keuangan merupakan analisis dari alat
dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang
berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam
analisis bisnis”.
PEMBAHASAN
A.
Definisi Rasio Keuangan
Menurut Van Horne ( 2005 : 234) “Rasio keuangan adalah
alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat
perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya
sendiri”.
Menurut Kown (2004: 108) Rasio keuangan setidaknya dapat
memberikan jawaban atas empat pertanyaan yaitu :
·
Bagaimana
Likuiditas Perusahaan
·
Apakah Manajemen
efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva
·
Bagaimana
perusahaan didanai
·
Apakah pemegang
saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian yang cukup.
Menurut Sumber datanya Van Horne ( 2005 : 234) : Angka
rasio dapat dibedakan atas :
·
Rasio – rasio
neraca ( Balance Sheet Ratio ), yaitu ratio – ratio yang disusun dari data yang
berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, current asset to
total asset ratio, current liabilities to total asset ratio dan lain
sebagainya.
·
Rasio – rasio
Laporan Laba Rugi ( Income Statement Ratio ), ialah data yang disusun dari data
yang berasal dari income statement, misalnya gross profit, net margin,
operating margin, operating ratio dan sebagainya.
·
Rasio –rasio antar
Laporan Keuangan ( Intern Statement Ratio), ialah ratio –ratio yang disusun
dari data yang berasal dari neraca dan data lainya berasal dari income
statement, misalnya asset turnover, Inventory turnover, receivable turnover,
dan lain sebagainya.
B.
Jenis – Jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan
dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu Rasio
Likuiditas, Rasio Solvabilitas (Leverage), dan Rasio Rentabilitas.
a.
Ratio Likuiditas
(Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang
jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne: ”Sistem Pembelanjaan yang
baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada
100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
·
Current Ratio (
Rasio Lancar)
·
Quick Ratio ( Rasio
Cepat )
·
Cash Ratio ( Rasio
Lambat)
b.
Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur
perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam
dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan
indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang
tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
·
Total Debt to
Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
·
Total Debt to Total
Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)
c.
Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara
laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Adapun yang
tergabung ke dalam ratio ini yaitu:
·
Gross Profit Margin
( Margin Laba Kotor)
·
Net Profit Margin
(Margin Laba Bersih)
·
Earning Power of
Total investment
·
Return on Equity
(Pengembalian atas Ekuitas)
Berikut ini adalah perhitungan dari contoh laporan
keuangan suatu perusahaan (PT. Gudang Garam Tbk Tahun 2007 - 2008)
Perhitungan :
Rasio
Likuiditas
1.
Current Ratio
Tahun 2008
=
(Aktiva Lancar / Hutang Lancar)
=
(Rp 17.955.845 / Rp 9.437.259)
=
1,90
Tahun 2007
=
(Aktiva Lancar / Hutang Lancar)
= ( Rp 15.027.032 / Rp 7.697.918)
= 1,95
2.
Quick Ratio
Tahun 2008
=
((Aktiva Lancar - Persediaan) / Hutang Lancar)
=
((Rp. 17.955.845- Rp 14.016.039)
/ Rp. 9.437.259)
=
0,42
Tahun 2007
=
((Aktiva Lancar - Persediaan) / Hutang Lancar)
= ((Rp 15.027.032 – Rp 11.877.086) / Rp 7.697.918)
=0,41
Rasio
Solvabilitas
1. Total Debt to
Total Capital Assets
Tahun 2008
= (Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang /
Total Aktiva )
=
( Rp 10.359.076
/ Rp. 24.904.022 )
=
0,42
Tahun 2007
= (Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang /
Total Aktiva )
= (Rp 8.474.564 / Rp 21.878.013)
= 0,39
2. Total
Debt to Total Equity Ratio
Tahun 2008
=
(Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang /
Jumlah Modal Sendiri)
=
( Rp 10.359.076 / Rp 14.530.132)
= 0,71
Tahun 2007
=
(Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang /
Jumlah Modal Sendiri)
= (Rp 8.474.564 / Rp 13.386.776)
= 0,63
Rasio
Rentabilitas
1. Gross
Profit Margin
Tahun 2008
= (Penjualan Neto – HPP / Penjualan Neto)
=
(Rp 15.056.347 – Rp 12.629.097 / Rp 15.056.347)
=
0,16 atau 16%
Tahun 2007
= ( Penjualan Neto –
HPP / Penjualan Neto)
= ( Rp 13.419.733 – Rp 10.934.085 / Rp 13.419.733)
= 0,19 atau 19%
2. Net
Profit Margin
Tahun 2008
=
(Laba Setelah Pajak / Penjualan Netto)
=
(Rp. 892.354 / Rp. 15.056.347)
= 0,059 atau 5,9
%
Tahun 2007
= (Laba Setelah Pajak /
Penjualan Netto)
= ( Rp 709.865
/ Rp 13.419.733)
= 0,052 atau 5,2 %
PENUTUP
Kesimpulan
Dari data laporan keuangan tersebut, dapat dilihat hasil
dari perhitungan yang menggunakan rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio
leverange dan rasio rentabilitas. Dari ketiga rasio tersebut, didapatkan hasil
perhitungannya yaitu Current Rasio tahun 2008 sebesar 1,90 sedangkan di tahun
2007 sebesar 1,95 dan Quick Ratio tahun 2008 sebesar 0,42 sedangkan tahun 2007
0,41. Pada rasio solvabilitas yaitu total debt to
total capital assets di tahun 2008 sebesar 0,42 sedangkan tahun 2007 sebesar
0,39 dan pada total
debt to total equity ratio
tahun 2008 sebesar 0,71 dan tahun 2007 sebesar 0,63. Dan perhitungan rasio yang
terakhir menggunakan rasio rentabilitas, yang dapat diketahui bahwa net
profit margin pada tahun 2008 sebesar 5,9%
dan 2007 sebesar 5,2% sedangkan pada gross
profit margin di tahun 2008 sebesar 16% dan
di tahun 2007 19%. Bisa disimpulkan bahwa selisih perhitungan dari tahun 2007
hingga 2008 bisa berubah – ubah sesuai dengan perhitungan rasionya.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses : 04 Maret 2009
Diakses : 25 November 2013
Diakses : 14 Agustus 2011
Diakses : 24 Oktober 2009