Netty Joanna
Vedora
25212292
PENDAHULUAN
Sekarang ini sudah banyak perusahaan – perusahaan yang
berdiri di Indonesia. Dari setiap perusahaan yang berdiri pasti memiliki
rencana keuangan yang berbeda – beda guna memajukan setiap usaha dari
perusahaan tersebut. Dan pihak – pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perkembangan suatu perusahaan perlu untuk mengetahui kondisi keuangan suatu
perusahaan melalui catatan laporan keuangannya.
Laporan keuangan dibuat dengan tujuan memberikan gambaran
kemajuan suatu perusahaan secara periodik. Laporan keuangan disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Laporan keuangan merupakan suatu media informasi yang digunakan oleh suatu
perusahaan untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangan perusahaan kepada pihak
– pihak yang berkepentingan yaitu pihak internal dan eksternal perusahaan yang
bermanfaat bagi pihak tersebut dalam pengambilan keputusan secara ekonomi.
Laporan keuangan (financial statements) yang sering
disajikan adalah neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan
ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan
atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan.
Oleh karena itu, laporan keuangan merupakan bentuk pertanggung jawaban pimpinan
perusahaan atau pihak manajemen atas tugas yang diberikan untuk mengelola
perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Jika
perusahaan tidak dapat membuat laporan keuangan, maka pihak-pihak yang
berkepentingan di dalam perusahaan tersebut tidak dapat mengambil keputusan
ekonomi dalam rangka memajukan perusahaan.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Laporan
Keuangan
Laporan keuangan (financial statements) adalah hasil
akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan
keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta,
utang dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas
yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam
pengambilan keputusan. Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Ikatan
Akuntansi Indonesia dalam bukunya yang berjudul ”Standar Akuntansi Keuangan”
adalah sebagai berikut: “Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Posisi Keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, Laporan Arus Kas
atau Laporan Arus Dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk
skedul informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya,
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan perubahan
harga.”(2004:2).
B.
Tujuan Laporan
Keuangan
Menurut Standar
Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan
laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan
yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi
yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara
umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan
juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris:
stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan
atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat
keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan
atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat
kembali atau mengganti manajemen.
C.
Karakterisrik
Kualifikasi Laporan Keuangan
Terdapat empat karateristik kualitatif pokok yaitu:
1.
Dapat Dipahami
Kualitas penting
informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun
demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan
tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut
terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2.
Relevan
Agar bermanfaat,
informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di
masa lalu.
Peran informasi
dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama
lain. Misalnya, informasi struktur dan besarnya aktiva yang dimiliki bermanfaat
bagi pemakai ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi
yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role)terhadap
prediksi yang lalu, misalnya, tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan
diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi yang direncanakan .
Informasi posisi
keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi
posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian
pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai
prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun
demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan
dengan menampilkan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya,
nilai prediktif laporan laba rugi dapat ditingkatkan kalau pos-pos penghasilan
atau beban yang tidak biasa , abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara
terpisah.
3.
Keandalan
Agar bermanfaat,
informasi juga harus andal {reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika
bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau
penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara
potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas
kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat
bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca,
meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan
tersebut.
4.
Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,
pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar
periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. Implikasi
penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa
pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh
perubahan tersebut. Para pemakai harus dimungkinkan untuk dapat
mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk
transaksi serta peristiwa lain yang sama dalam sebuah perusahaan dari satu
periode ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda.
Ketaatan pada
standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang
digunakan oleh perusahaan, membantu pencapaian daya banding. Kebutuhan terhadap
daya banding jangan dikacaukan dengan keseragaman semata-mata dan tidak
seharusnya menjadi hambatan dalam memperkenalkan standar akuntansi keuangan yang
lebih baik. Perusahaan tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak
lagi selaras dengan karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan.
Perusahaan juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi kalau ada
alternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal.
Berhubung pemakai
ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
antar periode, maka perusahaan perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam
laporan keuangan.
D.
Jenis – jenis
Laporan Keuangan
Setelah transaksi yang terjadi
didalam perusahaan dicatat dalam persamaan dasar akuntansi, kemudian ringkasan
transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar perusahaan yang memerlukannya. Laporan
keuangan menurut Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2002 (PSAK No
1 Tahun 2002) terdiri dari :
·
Neraca
·
Laporan Laba-Rugi
·
Laporan perubahan
ekuitas
·
Laporan arus kas
·
Catatan atas
laporan keuangan
1.
Neraca (Balance
Sheet)
Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang
atau kewajiban-kewajiban pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital)
dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Oleh
karena itu Neraca terdiri dari tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban dan
modal.
Aktiva
Committee on Terminology (1953 hlm. 26) mendefinisikan
aktiva adalah “Sesuatu yang disajikan di saldo debet yang akan dipindahkan
setelah tutup buku sesuai dengan prinsip akuntansi (bukan karena saldo negative
yang akan dinilai sebagai utang), saldo debet ini merupakan hak milik atau
nilai yang dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan kekayaan di
masa yang akan datang”. Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar
dan aktiva tetap. Pengelompokkan aktiva ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap
di atur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No.
1 tahun 2002).
Kewajiban
Definisi dari entity theory yaitu “Kewajiban adalah saldo
kredit atau jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun
berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai dengan prinsip akuntansi (saldo
kredit bukan akibat saldo negatif aktiva”. Kewajiban dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Pengelompokkan kewajiban jangka panjang diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).
Modal
Modal (equity) adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva
suatu lembaga (entity) setelah dikurangi kewajibannya.
2.
Laporan Laba – Rugi
Laba – rugi yaitu laporan yang memuat informasi mengenai
pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode tertentu dalam suatu
perusahaan. Satu periode tertentu misalnya satu bulan, satu semester dan satu
tahun. Selisih antara pendapatan dengan beban disebut laba bersih (net income)
atau rugi bersih (net loss). Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka
selisihnya disebut laba bersih, tetapi apabila pendapatan lebih kecil dari
beban maka selisihnya disebut rugi bersih. Komponen – komponen laba-rugi yaitu penjualan, harga pokok penjualan,
laba bruto, beban usaha, laba usaha, pendapatan dan beban lain-lain, laba
sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, pengaruh kumulatif dari perubahan
prinsip akuntansi, laba sebelum pajak penghasilan, pajak penghasilan, laba
bersih.
3.
Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan mengenai
perubahan modal pemilik suatu perusahaan selama satu periode misalnya satu
bulan, satu semester atau satu tahun. Dari laporan ini dapat diketahui apakah
modal pemilik bertambah atau berkurang apabila dibandingkan dengan modal
pemilik sebelumnya. Adapun penyebab bertambahnya modal pemilik yaitu perusahaan
memperoleh laba bersih dan adanya investasi tambahan dari pemilik perusahaan.
Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu perusahaan menderita rugi
dan adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik.
4.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi
mengenai ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas suatu badan usaha yang
terjadi selama satu periode, setiap satu bulan atau suatu semester atau satu
tahun. Arus kas adalah arus masuk kas (Penerimaan kas) dan arus keluar kas
(Pengeluaran kas).
Arus kas (Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan
kedalam tiga kelompok yaitu sebagai berikut:
·
Arus kas dari
aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
(PSAK No.2 tahun 2002).
·
Arus kas dari
aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta
investasi lain yang tidak temasuk setara kas (PSAK No.2 tahun 2002).
·
Arus kas dari
aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).
5.
Catatan Atas Laporan
Keuangan
Catatan atas
laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos yang ada dalam neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan atas laporan
keuangan dimaksudkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam memahami
laporan keuangan sehingga laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pemakai
laporan untuk pengambilan keputusan.
E.
Pengguna Laporan
Keuangan
Menurut Darsono dan
Ashari (2005:11-12), pengguna laporan keuangan dan kebutuhan informasi
keuangannya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
·
Investor atau
pemilik
Pemilik perusahaan menanggung risiko atas harta yang
ditempatkan pada perusahaan. Pemilik membutuhkan informasi untuk menilai apakah
perusahaan memiliki kemampuan membayar deviden. Di samping itu untuk menilai
apakah investasinya akan tetap dipertahankan atau dijual. Bagi calon pemilik,
laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kemungkinan penempatan
investasi dalam perusahaan.
·
Pemberi pinjaman
(kreditur)
Pemberi pinjaman membutuhkan informasi keuangan guna
memutuskan memberi pinjaman dan melihat kemampuan perusahaan membayar angsuran
pokok beserta bunganya (riba: konvesional) atau margin keuntungan beserta bagi
hasilnya (pembiayaan/kredit syariah) pada saat jatuh tempo. Jadi, kepentingan
kreditur terhadap perusahaan adalah apakah perusahaan mampu membayar utangnya
kembali atau tidak.
·
Pemasok atau
kreditur usaha lainnya
Pemasok memerlukan informasi keuangan untuk menentukan
besarnya penjualan kredit yang diberikan kepada perusahaan pembeli dan kemampuan
membayar pada saat jatuh tempo.
·
Pelanggan
Dalam beberapa situasi, pelanggan sering membuat kontrak
jangka panjang dengan perusahaan sehingga perlu informasi mengenai kesehatan
keuangan perusahaan yang akan melakukan kerja sama.
·
Karyawan
Karyawan dan serikat buruh memerlukan informasi keuangan
guna menilai kemampuan perusahaan untuk mendatangkan laba dan stabilitas
usahanya. Dalam hal ini, karyawan membuthkan informasi untuk menilai
kelangsungan hidup perusahaan sebagai tempat menggantungkan hidupnya.
·
Pemerintah
Informasi keuangan bagi pemerintah digunakan untuk
menentukan kebijakan dalam bidang ekonomi, misalnya alokasi sumber daya, UMR,
pajak, pungutan, serta bantuan.
·
Masyarakat
Laporan keuangan dapat digunakan untuk bahan ajar,
analisis, serta informasi trend dan kemakmuran.
PENUTUP
Kesimpulan :
Laporan keuangan (financial statements) adalah hasil
akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan
keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta,
utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil
aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan
dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan memiliki empat karakterisitik
kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat
dibandingkan. Laporan keuangan (financial statements) yang sering disajikan
adalah neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, laporan ekuitas pemilik
atau pemegang saham dan catatan atas laporan keuangan. Dan yang membutuhkan laporan
keuangan dengan pegunaanya adalah investor, Pemberi pinjaman (kreditur),
Pemasok atau kreditur usaha lainnya, pelanggan, karyawan, pemerintah dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Oshin
Mahmud.2013.Laporan Keuangan. (online) http://oshin-mahmud.blogspot.com/2013/01/makalah-laporan-keuangan.html. Diakes: 11 Januari 2013.
Rhesti.2012.Latar
Belakang Keuangan. (online) http://rhestisyahdania.blogspot.com/2012/11/latar-belakang-analisis-laporan-keuangan.html Diakses: 05
November 2012.
Rinal
Purba.2013.Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ahli. (online) http://newsakuntansi.blogspot.com/2013/05/pengertian-laporan-keuangan-menurut.html. Diakes: 18 Mei 2013
Tpos
Admin.2013.Contoh Makalah Jenis – Jenis Laporan Keuangan. (online) http://hierone1.blogspot.com/2013/02/contoh-makalah-jenis-jenis-laporan.html. Diakses: 16 Februari 2013
Wahyudi.2011.Teori
Akuntansi. (online) http://wahyudialifkecil.blogspot.com/2011/06/laporan-keuangan.html. Diakses : 27 Juni 2011
Yahya
Yanurto.2010.Kegunaan, Pengguna dan Tujuan Laporan Keuangan. (online) http://yanurto.blogspot.com/2010/12/kegunaan-pengguna-dan-tujuan-laporan.html. Diakses: 24 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar