BAB
1
PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang
Sejarah
kebangkitan industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering disebut
dengan revolusi industri.Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini
adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990an. Banyak berdiri pabrik-pabrik industri
yang bergerak di berbagai macam bidang, baik bidang jasa maupun barang. Persaingan pun
ketat dengan berkembangnya teknologi-teknologi canggih, dimana Negara-negara di
planet bumi ini sudah tidak memiliki batas ruang dan waktu. Kecenderungan cara berbisnis pun berubah. Produsen semakin di tuntut untuk lebih
kreatif dan inovatif dalam pembuatan karya-karya yang akan di perjual
belikan.dengan demikian persaingan pun
terjadi secara positif. Dan
membuka peluang bagi pengusaha-pengusaha kecil untuk lebih berkembang. Jika kita lihat dewasa-dewasa ini
perkembangan garmen yang menduduki peringkat tertinggi,kebutuhan manusia akan
sandang dan kebutuhan manusia untuk selalu ingin berpenampilan up to date membuat manusia tidak berhenti dan merasa puas akan apa mereka
miliki. Hal yang demikian membuat
pengusaha-pengusaha garmen semakin menunjukan kebolehannya dalam menciptakan kreasi dan pernak-pernik menarik,
dengan kualitas
baik dan harga yang terjangkau. Berdasarkan
penjelasan di atas, Penulis tertarik mengangkat tema tentang ”bisnis garmen” untuk pembuatan makalah, dengan
mata kuliah pengantar bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian bisnis
Bisnis
adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. Secara historis,
bisnis berasal dari kata business yang berasal dari kata dasar busy yang
berarti “sibuk”. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi kapatalis, kebanyakan bisnis
dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan
meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Secara Etimologi, bisnis adalah keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Secara luas, bisnis
adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang (
organisasi) yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan keuntungan yang maksimum melalui transakasi.
B.
Tujuan
Bisnis
Dalam
berbisnis atau berwirausaha ,berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk
yang diperlukan oleh konsumen yaitu berupa barang dan jasa. Sedangkan, tujuan
dari perusahaan adalah mendapatkan laba maksimum, yakni suatu imbalan yang
diperoleh oleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi para konsumen.
C.
Pengertian Bisnis garment
Industri garment adalah industri yang memproduksi pakaian
jadi dan perlengkapan pakaian. Yang dimaksud dengan pakaian jadi adalah segala macam pakaian dari
bahan tekstil untuk laki-laki, wanita,
anak-anak dan bayi. Bahan bakunya adalah kain
tenun atau kain rajutan dan produknya antara lain berupa kemeja (shirts), blus (blouses), rok
(skirts), kaus (t-shirts, polo shirt, sport swear), pakaian dalam (underwear) dan lain-lain. Industri tersebut merupakan
penyumbang devisa terbesar bagi negara setelah
minyak dan gas bumi (Migas). Di pasar
internasionals endiri, produk garment Indonesia
telah memiliki posisi yang cukup bagus,
dengan pangsa antara 3 % sampai 4% dari
total nilai ekpsor dunia.
D. Hambatan Untuk Masuk Dunia Garmen:
Karakteristik industri
Industri ini merupakan industri padat
karya,dimana sebagian besar proses pengolahan bahan baku menjadi bahan jadiatau
setengah jadi masih digunakan tenaga manusia, hal ini menyebabkankurang efisien
dan tinggi biaya. Industri ini sangat rentan dengan masalahketenaga kerjaan. Industri dapat di
masuki oleh siapa saja, namun keahlianseorang
pengusaha garment sangat menentukan kemajuan usaha.
Aspek Produksi
Akibat industi yang bersifat padat
karya, kebutuhanmodal sebagian besar teralokasi ke tenaga kerja. Pemogokan
buruh dapatmenjadi
masalah pelik. Kualitas pekerjaan akan berpengaruh pada hasilakhir dan tingkat
efisiensi dibuat.
Distribusi dan Pemasaran
hanya sebagian kecil hasil produksi
beredardi pasar modern, sebagian besar lagi
beredar di berbagai jenis market.Segment
yang dipilih oleh produsen memaksa produsen hanya memenuhi permintaan
salah satu buyer atau end user.
Bahan Baku
bahan baku relatif mudah tersedia, walaupun harga
yangdiberlakukan sedikit berbeda. Hal ini lebih sering mucul, yang
diakibatkanfluktuasi rupiah. Bahan baku banyak tersedia pada produk lokal,
Pasardalam negeri tetap berpatokan pada harga yang disesuaikan.
E. Resiko
Usaha Garmen dan Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan:
Sisi Teknologi
·
Perkembangan
pasar global telah menghadapkan produsen garment kepada permasalahan utama
yakni adanya kompetisi global yang menyebabkan harga produk terus turun,
keinginan kastemer yang terus meningkat, margin yang semakin tipis dan
kebutuhan untuk selalu melakukan investasi, tekanan dari masyarakat ataupun
pemerintah dan perasaan tidak aman karena kondisi yang selalu berubah-ubah.
·
Internet
telah membawa perubahan yang paling fundamental setelah revolusi industri.
Perubahan yang akan membawa paradigma baru dalam industri garment dengan
membuka peluang yang sangat luas dalam segala aspek bisnis garment. Internet
memungkinkan orang memandang bisnis garment dengan cara yang berbeda sehingga
menawarkan peluang bisnis baru yang tak terbatas bagi pelaku pasar. Di sisi
lain, para pelaku pasar yang belum atau terlambat memanfaatkan internet (atau
teknologi dalam arti luas) akan sangat tertinggal dan kalah bersaing dengan
pelaku lainnya.
Ketersediaan Lahan/Lokasi
- Faktor lahan/lokasi tidak
terlalu bepengaruh dalam industri garment.
Jaminan Ketersediaan Bahan Baku Utama
·
Bahan
baku impor akan menyebabkan waktu penyelesaian order lebih lama. Selain itu,
resiko seperti keterlambatan pasokan atau ketiadaan pasokan akan lebih besar.
Kesemuanya akan menimbulkan masalah dalam memenuhi jadwal produksi dan
pengiriman barang ke pembeli.
Produk Substitusi
- Garment tidak memiliki produk
substitusi.
Aspek Lainnya
Aspek
yang perlu dipertimbangkan adalah buruh mengingat industri garment adalah
industri yang
bersifat pada karya. Saat ini, serikat pekerja memiliki kekuatan
penekan yang cukup sehingga bisa
berdiri sejajar dengan pengusaha maupun
pemerintah. Kesuksesan suatu perusahaan garment tergantung
pada perusahaan
tersebut mampu mengelola pekerjanya.
Pasar
serta peluang pasar terbesar untuk garment nasional saat ini adalah ekspor.
Oleh karena itu segala
hal yang dapat menggangu kelangsungan ekspor merupakan
faktor yang patut diperhatikan.
Saat
ini garment masih merupakan barang yang dikenakan kuota oleh beberapa negara
importir
seperti Amerika Serikat, Kanada, Turki dan Uni Eropa. Penetapan kuota
oleh negara-negara importir
menimbulkan resiko bagi industri garment.
Setelah
tahun 2005 kuota atas ekspor garment dunia akan dihapuskan, meskipun demikian
tarif
masih akan tetap berlaku. Selain itu, akan muncul hambatan-hambatan baru
begitu ATC hilang,
misalnya Eco—label,
metoda produksi dan produk yang ramah lingkungan. Hal yang mirip seperti label
sosial (social clause), code of conduct dan child labour, rules of origin dan
anti dumping.
Ekspor
garment biasanya dilakukan atass peseanan dari pembeli (buyer) asing.
Pengehentian kontrak,
pengurangan kontrak serta pembatalan kontrak oleh buyer
merupakan resiko industri yang patut
dipertimbangkan. Hal yang serupa adalah
pemberian lisensi dari pemberi lisensi yang memiliki resiko
sama.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Bisnis
Garmen menjadi bisnis menjanjikan di Indonesia
2. Macam-macam
produk yang dapat di hasilkan dari usaha garmen
3. Banyak
faktor yang mempengaruhi usaha garmen
Saran:
1. Sebaiknya
pemerintah mendukung para pengusaha garmen di Indonesia dengan cara membatasi
impor garmen dari luar
2. Sebaiknya
garmen harus mampu bersaing dengan garmen impor tetapi dengan harga yang
terjangkau
3. Sebaiknya
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
usaha garmen benar-benar di pahami oleh pengusaha garmen,agar hasil garmen
mereka maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar